Maras Taun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang memiliki 17 ribu pulau, dari beragam pulau – pulau juga beragam kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia. Salah satu kebudayaan yang membuat penulis tertarik adalah kebudayaan Belitung, karena Belitung memiliki budaya yang khas dan unik mulai dari makanan  sampai adat istiadat yang sudah turun temurun dilakukan. Ditambah lagi Belitung memiliki wisata yang tak kalah menariknya dengan wisata daerah lain.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Asal mula kata Maras Taun?
2.      Tujuan Dilakukannya Ritual Maras Taun?

1.3  Tujuan
Untuk menambah wawasan tentang budaya daerah  Serta memperadalam wawasan budaya yang ada di indonesia





BAB II


TEORI BUDAYA


Maras Taun


     Maras taun berasal dari kata maras yang berarti mengiris ( membersihkan duri halus ) sedangkan taun berasal dari kata tahun.Maras Taun atau disebut juga Maras Taon. Bermuasal sejak kurun waktu yang tak diketahui pasti. Muncul dan berkembangnya prosesi itu seiring dengan pola pikir masyarakat tradisional Belitong. Mulanya penduduk atau masyarakat Belitung yang menempati bagian pesisir atau pedalaman daratan, hidup berelompok menempati wilayah pemukiman yang disebut Kubok dan Parong. Maras taun merupakan pertanggung jawaban dukun kampung kepada masyarakat. Ritual utama maras taun adalah: doa awal, tepong taw belitung dan doa penutup.





BAB III



PEMBAHASAN



Maras taun berasal dari kata maras yang berarti mengiris ( membersihkan duri halus ) sedangkan taun berasal dari kata tahun. Maras taun diadakan setiap setahun sekali oleh masyarakat Belitung di Desa dan Kecamatan sebagai wujud rasa syukur setelah melewati musim panen padi. Maras taun merupakan pertanggung jawaban dukun kampung kepada masyarakat. Ritual utama maras taun adalah: doa awal, tepong taw Belitung dan doa penutup. Dalam perayaan ini kita bisa menyaksikan kesenian tradisional khas Belitung seperti tari sepen, nutok lesong panjang dan ngemping.

Maras taon adat bari’e Urang Belitong dan sampai saat ini masih tetap dilakukan di pulau Belitung namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana asal maras tahun ini terjadi di Pulau Belitung. Maras Taun atau disebut juga Maras Taon. Bermuasal sejak kurun waktu yang tak diketahui pasti. Muncul dan berkembangnya prosesi itu seiring dengan pola pikir masyarakat tradisional Belitong. Mulanya penduduk atau masyarakat Belitong yang menempati bagian pesisir atau pedalaman daratan, hidup berkelompok menempati wilayah pemukiman yang disebut Kubok dan Parong.

Penghuni Kubok merupakan komunitas kecil berasal dari sebuah keluarga yang kemudian berkembang menjadi beberapa keluarga hingga membentuk perkampungan kecil yang disebut Kubok dan Kubok ini dipimpin seorang yang dituakan disebut Kepala Kubok.

Penghuni Parong merupakan komunitas keluarga yang tidak berasal dari satu keluarga tapi dari beberapa keluarga dan jumlahnya lebih ramai hingga membentuk sebuah perkampungan.

Baik Parong atau pun Kubok dipimpin seorang ketua adat yang ” dituakan ” di sebut kepala Parong atau kepala Kubok. ” Dituakan ” artinya memiliki kepiawaian termasuk ilmu perdukunan, karenanya ketua kelompok itu juga otoritas merangkap menjadi dukun yang melindungi warganya. Kemudian Parong atau Kubok beriring masa bertambah populasinya, ketika sudah menjadi sebuah perkampungan maka dukun tersebut tetap menjadi dukun sekaligus merangkap kepala kampungnya, kini dalam masyarakat Belitong dikenal adanya dukun kampong.

Pola ini terus mentradisi hingga zaman ini, bahwa di tiap kampung harus tetap memiliki seorang dukun kampung disampingnya adanya lurah atau kepala desa sebagai pimpinan politis adminisratifnya. Pembukaan Kubok atau Parong bermula dari membuka hutan guna untuk berladang padi terbakar; sebagai sumber makanan utamanya penduduk Belitong. Sebagai rasa syukur atas panen inilah kemudian diadakan perhelatan ritual Maras taun pada setiap tahunnya. Dalam rasa syukur ini dimintakan pada yang Maha Kuasa untuk keselamatan warga dan keberhasilan untuk panen di tahun mendatang. Rasa syukur ini pada awalnya disebut Memaras atau berselamatan tahun yang kemudian disebut saja dengan ” Maras Taon atau Maras Tahun “. **( Akhlanudin )



Berikut beberapa cuplikan Maras Taun






KESIMPULAN

            budaya maras taun merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan setahun sekali sebagai wujud syukur setelah melewati masa panen. Selain itu juga saat perayaan maras taun ini para penonton baik turis maupun lokal juga dapat menyaksikan kesenian tradisional Belitung seperti tari sepen, nutok lesong panjang dan ngemping. selain itu, setiap kampung juga diwajibkan harus punya dukun kampung sebagai pimpinan acara maras taun.

Sumber :

-http://babelprov.go.id/content/maras-taun-moment-melestarikan-seni-budaya-belitung

-http://www.radarbangka.co.id/berita/detail/belitong/30141/ribuan-warga-hadiri-puncak-maras-taun.html

-http://www.indonesiawonder.com/id/tour/upacara-adat-ritual/pesta-rakyat-maras-taun

-http://babelprov.go.id/content/maras-taun-moment-melestarikan-seni-budaya-belitung

-https://buletinbelitong.com/bupati-maras-taun-menghilangkan-kesenjangan-sosial/

-https://rinawuriastuti666.wordpress.com/2014/07/09/budayamakanan-dan-ciri-khas-daerah-belitung/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengganti Theme pada PrestaShop

Permainan tradisional Bangka Belitung

Pertanyaan & Jawaban Mengenai Manusia dan Penderitaan